Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Sebagai bangsa yang besar, tentu Indonesia memiliki potensi yang dapat kita kembangkan. Potensi yang negeri kita miliki tidaklah terbatas pada banyaknya potensi sumber daya alam yang kita miliki. Namun, potensi bangsa ini terletak pada setiap manusia yang hidup, bertumbuh dan berkembang di tanah air kita sendiri.
Banyaknya populasi Indonesia bukanlah sebuah kutukan yang mematikan. Memang, populasi yang besar menyulitkan bangsa ini untuk memenuhi kebutuhan setiap manusia di dalamnya secara adil, merata, dan makmur. Namun, inilah sebuah potensi dari sang Pencipta yang diberikan kepada kita untuk dikembangkan. Fakta menunjukkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki banyak populasi di dalamnya. Amerika Serikat, India dan China merupakan contoh nyata dari kekuatan sebuah populasi dalam membangun suatu negara. Populasi yang besar merupakan anugerah yang patut kita hargai demi mengembangkan potensi bangsa Indonesia seluas-luasnya.
Namun, kekuatan sebuah populasi yang besar perlu di topang melalui kualitas SDM didalamnya. Tanpa suatu kualitas, kuantitas tidak akan memberikan kontribusi yang signifikan kepada negeri ini. Lebih baik satu orang berkualitas tinggi dengan mengembangkan bakat dan potensinya hingga maksimal, dibandingkan seratus orang tanpa kualitas dan bakat yang muncul untuk dikembangkan. Kualitas dari sebuah populasi lahir dari pendidikan dan kompetisi yang sehat di antara individu. Dengan demikian, peran pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam membangun kualitas individu adalah sangat penting.
Ketika kita berbicara mengenai kualitas, kualitas apakah yang seharusnya dimiliki bangsa Indonesia untuk mengembangkan kapasitasnya sampai pada titik tertinggi?
Tidak semua orang mampu untuk menjawab dan melaksanakannya secara tepat dan pasti. Banyak orang berpendapat bahwa pendidikan merupakan jawaban yang tepat. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terus di utamakan oleh pemerintah dalam mengembangkan setiap potensi yang tiap individu miliki. Dengan pendidikan yang memadai, pemerintah memiliki kesempatan besar untuk membangun suatu negara melalui fondasi yang kokoh dalam membangkitkan perekonomian. Sayangnya, pendidikan yang terus menerus di bangun oleh pemerintah nyatanya masih tidak dapat memberikan hasil yang signifikan.
Hasil yang tidak signifikan dari pembangunan pendidikan disebabkan oleh dua hal. Pertama, pekatnya pengaruh korupsi tetap menjadi masalah yang tidak mampu di selesaikan pemerintah. Korupsi telah menghancurkan moral bangsa ini dari pemerintah ke masyarakat. Kedua, untuk meraih pendidikan yang lebih baik, mereka perlu untuk membayar lebih untuk memperolehnya. Hal itu di sebabkan oleh pendidikan yang di jadikan barang komersil bagi para pihak swasta. Dengan demikian, mengutamakan pendidikan saja tidak akan mampu menyelesaikan problema yang di alami negeri ini.
Saya percaya bahwa pendidikan merupakan sarana yang signifikan dalam membangkitkan potensi yang negeri kita miliki. Namun, kita memerlukan sebuah elemen penting untuk kita kembangkan seiring dengan peningkatan kualitas pendidikan yang di usahakan. Sebagai petunjuk, elemen tersebut lahir dari kesadaran yang tumbuh dalam pengamatan kejadian politik yang terjadi di negeri ini. Melalui elemen tersebut, setiap manusia yang hidup, tumbuh dan berkembang akan terdorong untuk mengembangkan bakat mereka hingga yang paling maksimal.
Elemen tersebut ialah kesadaran berpolitik.
Kesadaran berpolitik merupakan sikap peka, kritis dan peduli terhadap setiap kejadian politik yang terjadi di sekeliling kita. Kesadaran tersebut akan mampu membawa masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan untuk melihat hal penting yang di butuhkan bangsa ini. Melalui kesadaran tersebut, setiap insan akan terdorong untuk memiliki desire untuk memberikan usaha yang terbaik dalam membangun negeri ini. Kepekaan yang tumbuh di antara mereka akan sangat membantu pemerintah dalam membudidayakan setiap potensi yang dimiliki penduduk di dalamnya sesuai dengan minat mereka masing-masing. Saya percaya bahwa elemen ini akan mampu membawa masyarakat ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Sebelum berbicara lebih jauh, saya ingin bercerita mengenai pengalaman pribadi tentang kesadaran berpolitik.
Di suatu waktu, seorang teman dekat saya bertanya kepada saya. Apakah yang membuat saya sangat tertarik dengan ranah politik?. Pertanyaan ini begitu menarik, karena teman saya memiliki komunitas yang sangat mencintai Indonesia, tetapi tidak mengikuti perkembangan politik yang terjadi. Saya melihat adanya kejanggalan dalam komunitas tersebut. Saya percaya bahwa kecintaan kepada tanah air perlu untuk diimbangi dengan rasa kepekaan, kritis dan peduli terhadap setiap kejadian politik yang terjadi di negeri ini. Melalui kesadaran berpolitik, komunitas tersebut akan tidak hanya mencintai negeri ini, namun mereka akan semakin terdorong dalam mengerjakan hal yang lebih besar bagi Indonesia.
Jawaban saya terhadap pertanyaan mereka sederhana. Politik membuka mata saya terhadap setiap kejadian yang terjadi di dunia dan negara ini. Kejadian yang terjadi tersebut memacu saya untuk sadar akan kebutuhan bangsa dan negeri yang saya tinggali. Kesadaran politik akan membentuk seseorang menjadi seorang pribadi yang kritis dan sadar terhadap setiap isu yang terjadi. Dengan demikian, rasa ingin memberikan kontribusi dan berpartisipasi akan tumbuh di tengah-tengah masyarakat yang putus asa dan apatis terhadap politik.
Saya percaya bahwa kesadaran berpolitik adalah hal yang sangat krusial untuk diperhatikan. Tanpa kesadaran berpolitik, negara akan bergerak tanpa pengawasan yang memberikan kesempatan bagi negara untuk melakukan hal secara bersewenang-wenang. Pengawasan terhadap kinerja pemerintah sangat di perlukan bagi sebuah negara dalam membantu penegakan hukum yang adil dan merata di Indonesia. Apabila hal tersebut di impelemtasikan dengan baik, benih-benih demokrasi akan muncul di dalam setiap pribadi masyarakat Indonesia yang akan membantu masyarakat negeri ini untuk peduli dan memberikan kontribusinya di Indonesia.
Meskipun demikian, tentu saja besarnya populasi Indonesia memiliki sisi paradoks yang perlu untuk di perhatikan. Beragamnya populasi Indonesia merupakan suatu kekuatan yang signifikan dan tantangan yang perlu untuk di tanggulangi. Keberagaman menumbuhkan budaya toleransi di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Namun, keberagaman tersebut juga mempunyai peluang untuk memicu konflik antar etnis dan suku. Tanpa toleransi yang di bangun secara terus-menerus, bangsa Indonesia akan sulit dalam memanfaatkan sisi positif dalam setiap keberagaman dalam membangun Indonesia.
Konflik etnis dan perpecahan yang dialami bangsa Indonesia akan menjadi “duri dalam daging” dalam menjaga keutuhan bangsa. Konflik antar entis di Ambon, Poso dan daerah lainnya di Indonesia memberikan gambaran mengenai kuatnya rasa primodialisme dan sensitivitas terhadap perbedaan kultur, ras dan agama di antara masyarakat sekitar. Dengan peliknya masalah konflik antar etnis, kesadaran berpolitik adalah harga mati yang perlu di tumbuhkan secara beriringan dengan budaya toleransi.
Kesadaran berpolitik akan membawa pengertian bagi masyarakat Indonesia di setiap jenjang, kelas dan perbedaan untuk memahami peran mereka dalam kehidupan bernegara. Peran kehidupan bernegara masyarakat tidak lepas dari hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban tersebut perlu di penuhi antara kedua pihak, yakni: pemerintah dan masyarakat. Ketika mereka mulai menyadari peran dan fungsi yang perlu untuk mereka jalankan, maka mereka akan terdorong untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia melalui budaya toleransi dan kesadaran politik.
Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan tidak semudah yang kita bayangkan. Kesenjangan sosial, pengangguran dan kekerasan menjadi masalah yang terus-menerus mengganggu negeri ini. Banyak orang pesimis akan kenyataan tersebut dan memilih untuk diam dan apatis. Dengan rumitnya masalah yang kita hadapi, kita perlu untuk mempertahankan harapan kita ke depannya dengan membangun apa yang kita dapat bangun sekarang.
Sejujurnya, kesadaran berpolitik yang saya canangkan tidaklah cukup untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di negeri ini. Meskipun terkesan utopia, kesadaran politik merupakan hal yang perlu kita bangun secara kuat dan mendalam, seperti era sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia. Tekanan dari pihak luar, perpecahan dari dalam, dan sumber daya yang terbatas terbukti mampu membangkitkan kesadaran berpolitik pemuda-pemudi Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia hingga sekarang. Kesadaran berpolitik yang di padu dengan kesatuan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat kita sendiri.
Kesadaran berpolitik merupakan langkah yang tepat untuk memulai sesuatu yang besar. Kesadaran tersebut mampu menimbulkan rasa tanggung jawab bagi penduduk, bahwa peran mereka sangat penting di negeri yang di ombang ambingkan oleh krisis. Kesadaran berpolitik akan menimbulkan semangat komunal antar masyarakat mengenai pentingnya kesatuan dan persatuan dalam membangun negeri ini, ketika banyak pihak cenderung untuk diam dan apatis. Apabila hanya seperempat populasi Indonesia memiliki kesadaran berpolitik, kita akan mampu mempengaruhi sisa dari populasi Indonesia untuk memberikan kontribusi yang terbaiknya. Hal tersebut memerlukan waktu. Namun, apabila hal tersebut di kerjakan secara konsisten, kesadaran berpolitik akan mampu melanda masyarakat Indonesia seperti pada era sebelum kemerdekaan Indonesia.
Seribu langkah yang ingin kita jalani tidak akan tercapai tanpa sebuah jejak pertama. Dengan demikian, kedua pihak –pemerintah dan masyarakat perlu untuk bekerjasama membangun kesadaran berpolitik, baik dari bawah ataupun dari atas. Peluang untuk membangun kesadaran tersebut perlu untuk di tumbuhkan kepada satu elemen spesifik di dalam masyarakat.
Elemen tersebut adalah mahasiswa. Kekuatan sebuah pendidikan dan kesempatan menuntut ilmu yang lebih tinggi akan mendorong mereka untuk membangun iklim kesadaran berpolitik di antara masyarakat. Pemikiran yang kritis terhadap setiap dilema politik akan membawa mahasiswa untuk melihat kebutuhan dan menentukan langkah yang tepat untuk membangun bangsa ini. Membangun kesadaran berpolitik di antara mahasiswa akan sangat penting dalam membangun Indonesia ke jangka panjang.
Ketika suatu kesadaran berpolitik telah tumbuh diantara mahasiswa, mereka akan terdorong untuk melakukan suatu hal yang besar bagi bangsa Indonesia. Dengan berbagai keterampilan dan minat yang mereka miliki, mahasiswa mampu untuk menciptakan inovasi dari masalah yang terjadi. Merekalah yang akan menyesuaikan diri dan memberikan solusi kepada negeri ini, seiring dengan perkembangan jaman.
Mungkin sebagian besar dari kita masih setuju bahwa kesadaran berpolitik adalah hal yang sangat sulit untuk di capai di antara masyarakat yang apatis dan individualis. Saya percaya memulai sesuatu yang kecil dan mampu untuk kita lakukan akan membawa entitas negeri ini untuk sadar akan pentingya semangat pembangunan di antara kita. Kesempatan akan datang ketika kita berusaha dan terus berusaha. Ketekunan merupakan hal yang patut untuk di tumbuhkan demi menumbuhkan kesadaran berpolitik di antara masyarakat.
Sebagai mahasiswa, saya memilih untuk peka terhadap situasi politik yang terjadi di negeri ini. Bagaimana dengan anda?
Banyaknya populasi Indonesia bukanlah sebuah kutukan yang mematikan. Memang, populasi yang besar menyulitkan bangsa ini untuk memenuhi kebutuhan setiap manusia di dalamnya secara adil, merata, dan makmur. Namun, inilah sebuah potensi dari sang Pencipta yang diberikan kepada kita untuk dikembangkan. Fakta menunjukkan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki banyak populasi di dalamnya. Amerika Serikat, India dan China merupakan contoh nyata dari kekuatan sebuah populasi dalam membangun suatu negara. Populasi yang besar merupakan anugerah yang patut kita hargai demi mengembangkan potensi bangsa Indonesia seluas-luasnya.
Namun, kekuatan sebuah populasi yang besar perlu di topang melalui kualitas SDM didalamnya. Tanpa suatu kualitas, kuantitas tidak akan memberikan kontribusi yang signifikan kepada negeri ini. Lebih baik satu orang berkualitas tinggi dengan mengembangkan bakat dan potensinya hingga maksimal, dibandingkan seratus orang tanpa kualitas dan bakat yang muncul untuk dikembangkan. Kualitas dari sebuah populasi lahir dari pendidikan dan kompetisi yang sehat di antara individu. Dengan demikian, peran pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam membangun kualitas individu adalah sangat penting.
Ketika kita berbicara mengenai kualitas, kualitas apakah yang seharusnya dimiliki bangsa Indonesia untuk mengembangkan kapasitasnya sampai pada titik tertinggi?
Tidak semua orang mampu untuk menjawab dan melaksanakannya secara tepat dan pasti. Banyak orang berpendapat bahwa pendidikan merupakan jawaban yang tepat. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terus di utamakan oleh pemerintah dalam mengembangkan setiap potensi yang tiap individu miliki. Dengan pendidikan yang memadai, pemerintah memiliki kesempatan besar untuk membangun suatu negara melalui fondasi yang kokoh dalam membangkitkan perekonomian. Sayangnya, pendidikan yang terus menerus di bangun oleh pemerintah nyatanya masih tidak dapat memberikan hasil yang signifikan.
Hasil yang tidak signifikan dari pembangunan pendidikan disebabkan oleh dua hal. Pertama, pekatnya pengaruh korupsi tetap menjadi masalah yang tidak mampu di selesaikan pemerintah. Korupsi telah menghancurkan moral bangsa ini dari pemerintah ke masyarakat. Kedua, untuk meraih pendidikan yang lebih baik, mereka perlu untuk membayar lebih untuk memperolehnya. Hal itu di sebabkan oleh pendidikan yang di jadikan barang komersil bagi para pihak swasta. Dengan demikian, mengutamakan pendidikan saja tidak akan mampu menyelesaikan problema yang di alami negeri ini.
Saya percaya bahwa pendidikan merupakan sarana yang signifikan dalam membangkitkan potensi yang negeri kita miliki. Namun, kita memerlukan sebuah elemen penting untuk kita kembangkan seiring dengan peningkatan kualitas pendidikan yang di usahakan. Sebagai petunjuk, elemen tersebut lahir dari kesadaran yang tumbuh dalam pengamatan kejadian politik yang terjadi di negeri ini. Melalui elemen tersebut, setiap manusia yang hidup, tumbuh dan berkembang akan terdorong untuk mengembangkan bakat mereka hingga yang paling maksimal.
Elemen tersebut ialah kesadaran berpolitik.
Kesadaran berpolitik merupakan sikap peka, kritis dan peduli terhadap setiap kejadian politik yang terjadi di sekeliling kita. Kesadaran tersebut akan mampu membawa masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan untuk melihat hal penting yang di butuhkan bangsa ini. Melalui kesadaran tersebut, setiap insan akan terdorong untuk memiliki desire untuk memberikan usaha yang terbaik dalam membangun negeri ini. Kepekaan yang tumbuh di antara mereka akan sangat membantu pemerintah dalam membudidayakan setiap potensi yang dimiliki penduduk di dalamnya sesuai dengan minat mereka masing-masing. Saya percaya bahwa elemen ini akan mampu membawa masyarakat ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Sebelum berbicara lebih jauh, saya ingin bercerita mengenai pengalaman pribadi tentang kesadaran berpolitik.
Di suatu waktu, seorang teman dekat saya bertanya kepada saya. Apakah yang membuat saya sangat tertarik dengan ranah politik?. Pertanyaan ini begitu menarik, karena teman saya memiliki komunitas yang sangat mencintai Indonesia, tetapi tidak mengikuti perkembangan politik yang terjadi. Saya melihat adanya kejanggalan dalam komunitas tersebut. Saya percaya bahwa kecintaan kepada tanah air perlu untuk diimbangi dengan rasa kepekaan, kritis dan peduli terhadap setiap kejadian politik yang terjadi di negeri ini. Melalui kesadaran berpolitik, komunitas tersebut akan tidak hanya mencintai negeri ini, namun mereka akan semakin terdorong dalam mengerjakan hal yang lebih besar bagi Indonesia.
Jawaban saya terhadap pertanyaan mereka sederhana. Politik membuka mata saya terhadap setiap kejadian yang terjadi di dunia dan negara ini. Kejadian yang terjadi tersebut memacu saya untuk sadar akan kebutuhan bangsa dan negeri yang saya tinggali. Kesadaran politik akan membentuk seseorang menjadi seorang pribadi yang kritis dan sadar terhadap setiap isu yang terjadi. Dengan demikian, rasa ingin memberikan kontribusi dan berpartisipasi akan tumbuh di tengah-tengah masyarakat yang putus asa dan apatis terhadap politik.
Saya percaya bahwa kesadaran berpolitik adalah hal yang sangat krusial untuk diperhatikan. Tanpa kesadaran berpolitik, negara akan bergerak tanpa pengawasan yang memberikan kesempatan bagi negara untuk melakukan hal secara bersewenang-wenang. Pengawasan terhadap kinerja pemerintah sangat di perlukan bagi sebuah negara dalam membantu penegakan hukum yang adil dan merata di Indonesia. Apabila hal tersebut di impelemtasikan dengan baik, benih-benih demokrasi akan muncul di dalam setiap pribadi masyarakat Indonesia yang akan membantu masyarakat negeri ini untuk peduli dan memberikan kontribusinya di Indonesia.
Meskipun demikian, tentu saja besarnya populasi Indonesia memiliki sisi paradoks yang perlu untuk di perhatikan. Beragamnya populasi Indonesia merupakan suatu kekuatan yang signifikan dan tantangan yang perlu untuk di tanggulangi. Keberagaman menumbuhkan budaya toleransi di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Namun, keberagaman tersebut juga mempunyai peluang untuk memicu konflik antar etnis dan suku. Tanpa toleransi yang di bangun secara terus-menerus, bangsa Indonesia akan sulit dalam memanfaatkan sisi positif dalam setiap keberagaman dalam membangun Indonesia.
Konflik etnis dan perpecahan yang dialami bangsa Indonesia akan menjadi “duri dalam daging” dalam menjaga keutuhan bangsa. Konflik antar entis di Ambon, Poso dan daerah lainnya di Indonesia memberikan gambaran mengenai kuatnya rasa primodialisme dan sensitivitas terhadap perbedaan kultur, ras dan agama di antara masyarakat sekitar. Dengan peliknya masalah konflik antar etnis, kesadaran berpolitik adalah harga mati yang perlu di tumbuhkan secara beriringan dengan budaya toleransi.
Kesadaran berpolitik akan membawa pengertian bagi masyarakat Indonesia di setiap jenjang, kelas dan perbedaan untuk memahami peran mereka dalam kehidupan bernegara. Peran kehidupan bernegara masyarakat tidak lepas dari hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban tersebut perlu di penuhi antara kedua pihak, yakni: pemerintah dan masyarakat. Ketika mereka mulai menyadari peran dan fungsi yang perlu untuk mereka jalankan, maka mereka akan terdorong untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia melalui budaya toleransi dan kesadaran politik.
Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan tidak semudah yang kita bayangkan. Kesenjangan sosial, pengangguran dan kekerasan menjadi masalah yang terus-menerus mengganggu negeri ini. Banyak orang pesimis akan kenyataan tersebut dan memilih untuk diam dan apatis. Dengan rumitnya masalah yang kita hadapi, kita perlu untuk mempertahankan harapan kita ke depannya dengan membangun apa yang kita dapat bangun sekarang.
Sejujurnya, kesadaran berpolitik yang saya canangkan tidaklah cukup untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di negeri ini. Meskipun terkesan utopia, kesadaran politik merupakan hal yang perlu kita bangun secara kuat dan mendalam, seperti era sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia. Tekanan dari pihak luar, perpecahan dari dalam, dan sumber daya yang terbatas terbukti mampu membangkitkan kesadaran berpolitik pemuda-pemudi Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia hingga sekarang. Kesadaran berpolitik yang di padu dengan kesatuan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakat kita sendiri.
Kesadaran berpolitik merupakan langkah yang tepat untuk memulai sesuatu yang besar. Kesadaran tersebut mampu menimbulkan rasa tanggung jawab bagi penduduk, bahwa peran mereka sangat penting di negeri yang di ombang ambingkan oleh krisis. Kesadaran berpolitik akan menimbulkan semangat komunal antar masyarakat mengenai pentingnya kesatuan dan persatuan dalam membangun negeri ini, ketika banyak pihak cenderung untuk diam dan apatis. Apabila hanya seperempat populasi Indonesia memiliki kesadaran berpolitik, kita akan mampu mempengaruhi sisa dari populasi Indonesia untuk memberikan kontribusi yang terbaiknya. Hal tersebut memerlukan waktu. Namun, apabila hal tersebut di kerjakan secara konsisten, kesadaran berpolitik akan mampu melanda masyarakat Indonesia seperti pada era sebelum kemerdekaan Indonesia.
Seribu langkah yang ingin kita jalani tidak akan tercapai tanpa sebuah jejak pertama. Dengan demikian, kedua pihak –pemerintah dan masyarakat perlu untuk bekerjasama membangun kesadaran berpolitik, baik dari bawah ataupun dari atas. Peluang untuk membangun kesadaran tersebut perlu untuk di tumbuhkan kepada satu elemen spesifik di dalam masyarakat.
Elemen tersebut adalah mahasiswa. Kekuatan sebuah pendidikan dan kesempatan menuntut ilmu yang lebih tinggi akan mendorong mereka untuk membangun iklim kesadaran berpolitik di antara masyarakat. Pemikiran yang kritis terhadap setiap dilema politik akan membawa mahasiswa untuk melihat kebutuhan dan menentukan langkah yang tepat untuk membangun bangsa ini. Membangun kesadaran berpolitik di antara mahasiswa akan sangat penting dalam membangun Indonesia ke jangka panjang.
Ketika suatu kesadaran berpolitik telah tumbuh diantara mahasiswa, mereka akan terdorong untuk melakukan suatu hal yang besar bagi bangsa Indonesia. Dengan berbagai keterampilan dan minat yang mereka miliki, mahasiswa mampu untuk menciptakan inovasi dari masalah yang terjadi. Merekalah yang akan menyesuaikan diri dan memberikan solusi kepada negeri ini, seiring dengan perkembangan jaman.
Mungkin sebagian besar dari kita masih setuju bahwa kesadaran berpolitik adalah hal yang sangat sulit untuk di capai di antara masyarakat yang apatis dan individualis. Saya percaya memulai sesuatu yang kecil dan mampu untuk kita lakukan akan membawa entitas negeri ini untuk sadar akan pentingya semangat pembangunan di antara kita. Kesempatan akan datang ketika kita berusaha dan terus berusaha. Ketekunan merupakan hal yang patut untuk di tumbuhkan demi menumbuhkan kesadaran berpolitik di antara masyarakat.
Sebagai mahasiswa, saya memilih untuk peka terhadap situasi politik yang terjadi di negeri ini. Bagaimana dengan anda?
0 Comments